- Masjid Raya Baitulrahman (banda Aceh)
- Air terjun blang kolam (Aceh utara)
- Gunung selawah agam (Aceh besar)
- Gunung borni telong ( bener meriah)
- Pantai kuala merisi ( Aceh jaya)
- Pantai lapuk ( Aceh besar)
- Air terjun suhom lhoong ( Aceh besar)
- Iboih (sabang)
- Danau laut tawar (Aceh tengah)
- Museum Tsunami Aceh
- Tugu nol kilometer
- Taman Nasional gunung leusur
- museum negri Aceh
Rabu, 11 Desember 2013
Tempat wisata di Aceh
Selasa, 22 Oktober 2013
Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata
Indonesia memiliki potensi untuk menjadi sektor pariwisata sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Hal ini mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
a. Luas wilayah dan letak strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari seluruh wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara. Panjang rentang dari ujung barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Sumber Daya Alam
Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.
c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
f. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata
c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan
g. Pencitraan
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990an dunia pariwisata kita sangat diminati oleh Wisatawan Internasional(Wisatawan Mancanegara). Terbukti dengan banyaknya devisa yang di sumbangkan oleh wisatwan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khususnya bagi daerah tujuan utama wisatawan asing indonesia, seperti Bali,Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya.
- Keragaman dan keindahan alam
- Keragaman suku dan adat istiadat
- Keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya.
a. Luas wilayah dan letak strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari seluruh wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara. Panjang rentang dari ujung barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Sumber Daya Alam
Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.
c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
f. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata
c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan
g. Pencitraan
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990an dunia pariwisata kita sangat diminati oleh Wisatawan Internasional(Wisatawan Mancanegara). Terbukti dengan banyaknya devisa yang di sumbangkan oleh wisatwan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khususnya bagi daerah tujuan utama wisatawan asing indonesia, seperti Bali,Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya.
Nama-Nama Pelabuhan Laut di Indonesia
Aceh | Banda Aceh | Lhokseumawe, Sabang |
Sumatera Utara | Medan | Belawan |
Sumatera Barat | Padang | Teluk Bayur |
Riau | Pekanbaru | Perawang, Batu Ampar, Batam, Dumai, Kijang |
Jambi | Jambi | Talang Duku |
Sumatera Selatan | Palembang | Boom Baru |
Bengkulu | Bengkulu | Pulai |
Lampung | Bandar Lampung | Panjang |
Bangka Belitung | Pangkal Pinang | Pangkalbalam, T |
Banten | Serang | Ciwadan, Anyer, Cigading |
Jakarta | DKI Jakarta | Tanjung Priok |
Jawa Barat | Cirebon | Cirebon |
Jawa Tengah | Semarang | Tanjung Emas, Tanjung Intan (Cilacap) |
Jawa Timur | Surabaya | Tanjung Perak, Tanjung Wangi |
Kalimantan Barat | Pontianak | Pontianak |
Kalimantan Tengah | Palangkaraya | Sampit |
Kalimantan Selatan | Banjarmasin | Banjarmasin |
Kalimantan Selatan | Banjarmasin | Kotabaru |
Kalimantan Timur | Samarinda | Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tanjung Bara |
Sulawesi Utara | Manado | Bitung |
Gorontalo | Gorontalo | Gorontalo |
Sulawesi Selatan | Makasar | Makasar |
Sulawesi Tenggara | Kendari | Kendari |
Bali | Denpasar | Benoa, Gilimanuk |
NTB | Mataram | Lembar |
NTT | Kupang | Tenau |
Maluku Utara | Sofifi | Ternate |
Maluku | Ambon | Ambon |
Papua Barat | Manokwari | Sorong |
Papua Tengah | Biak | Biak |
Papua Timur | Jayapura | Merauke |
Nama-Nama Bandara di Indonesia
1. Abdurrachman Saleh: Malang.
2. Adi Sucipto: Yogyakarta.
3. Adi Sumarno: Surakarta.
4. Ahmad Yani: Semarang.
5. Astanajapura: Cirebon.
6. Atang Senjaya: Bogor.
7. Babullah: Ternate.
8. Bintan: Pulau Bintan.
9. Brangbiji: Sumbawa Besar.
10. Branti: Bandar Lampung / Teluk Betung.
11. Bukuh Tumbang: Tanjungpanda,
12. Dabo: Singkep.
13. El Tari: Kupang.
14. H. Asan: Sampit.
15. Halim Perdana Kusuma: Jakarta.
16. Hang Nadim: Batam.
17. Hasanudin: Ujung Pandang.
18. Husein Sastranegara: Bandung.
19. Iskandar: Pangkalan Bun.
20. Iswahyudi: Madiun.
21. Japura: Rengat.
22. Juanda: Surabaya.
23. Kasiepo: Biak.
24. Kijang: Tanjung Pinang.
25. Mau Hau: Waingapu.
26. Mokmer: Biak.
27. Mopah: Merauke.
28. Mutiara: Palu.
29. Ngurah Rai: Denpasar.
30. Padang Kemiling: Bengkulu.
31. Panarung: Palangkaraya.
32. Pangkalan Air: Sampit.
33. Pangkalpinang: Pangkalpinang.
34. Pattimura: Ambon.
35. Pinang Sore: Sibolga.
36. Polonia: Medan.
37. Rembiga: Mataram.
38. Rendani: Manokwari.
39. Sam Ratulangi: Manado.
40. Selaparang: Ampenan.
41. Sentani: Jayapura.
42. Sepinggan: Balikpapan.
43. Simpang Tiga: Pekan Baru / Riau.
44. Soekarno Hatta: Jakarta.
45. Sultan Badaruddin: Palembang.
46. Sultan Salasuddin: Bima.
47. Sultan Thaha: Jambi.
48. Sungai Durian: Pontianak.
49. Supadio: Pontianak.
50. Sutan Iskandar Muda: Banda Aceh.
51. Syamsudin Noor: Banjarmasin.
52. Tabing: Padang.
53. Talangbetutu: Palembang.
54. Tanah Merah: Tanah Merah.
55. Tarakan: Tarakan.
56. Temindung: Samarinda.
57. Timika: Tembagapura.
58. Tjilik Riwut: Palangkaraya.
59. Tolotoi Jalaluddin: Gorontalo.
60. Trunajaya: Sumenep.
61. Tunggul Wulung: Cilacap.
62. Wamena: Jayawijaya.
63. Wai Oti: Maumere.
64. Wolter Monginsidi: Kendari.
65. Yeffman: Sorong.
2. Adi Sucipto: Yogyakarta.
3. Adi Sumarno: Surakarta.
4. Ahmad Yani: Semarang.
5. Astanajapura: Cirebon.
6. Atang Senjaya: Bogor.
7. Babullah: Ternate.
8. Bintan: Pulau Bintan.
9. Brangbiji: Sumbawa Besar.
10. Branti: Bandar Lampung / Teluk Betung.
11. Bukuh Tumbang: Tanjungpanda,
12. Dabo: Singkep.
13. El Tari: Kupang.
14. H. Asan: Sampit.
15. Halim Perdana Kusuma: Jakarta.
16. Hang Nadim: Batam.
17. Hasanudin: Ujung Pandang.
18. Husein Sastranegara: Bandung.
19. Iskandar: Pangkalan Bun.
20. Iswahyudi: Madiun.
21. Japura: Rengat.
22. Juanda: Surabaya.
23. Kasiepo: Biak.
24. Kijang: Tanjung Pinang.
25. Mau Hau: Waingapu.
26. Mokmer: Biak.
27. Mopah: Merauke.
28. Mutiara: Palu.
29. Ngurah Rai: Denpasar.
30. Padang Kemiling: Bengkulu.
31. Panarung: Palangkaraya.
32. Pangkalan Air: Sampit.
33. Pangkalpinang: Pangkalpinang.
34. Pattimura: Ambon.
35. Pinang Sore: Sibolga.
36. Polonia: Medan.
37. Rembiga: Mataram.
38. Rendani: Manokwari.
39. Sam Ratulangi: Manado.
40. Selaparang: Ampenan.
41. Sentani: Jayapura.
42. Sepinggan: Balikpapan.
43. Simpang Tiga: Pekan Baru / Riau.
44. Soekarno Hatta: Jakarta.
45. Sultan Badaruddin: Palembang.
46. Sultan Salasuddin: Bima.
47. Sultan Thaha: Jambi.
48. Sungai Durian: Pontianak.
49. Supadio: Pontianak.
50. Sutan Iskandar Muda: Banda Aceh.
51. Syamsudin Noor: Banjarmasin.
52. Tabing: Padang.
53. Talangbetutu: Palembang.
54. Tanah Merah: Tanah Merah.
55. Tarakan: Tarakan.
56. Temindung: Samarinda.
57. Timika: Tembagapura.
58. Tjilik Riwut: Palangkaraya.
59. Tolotoi Jalaluddin: Gorontalo.
60. Trunajaya: Sumenep.
61. Tunggul Wulung: Cilacap.
62. Wamena: Jayawijaya.
63. Wai Oti: Maumere.
64. Wolter Monginsidi: Kendari.
65. Yeffman: Sorong.
Senin, 21 Oktober 2013
Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata
Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh pengembangan sektor industri
pariwisata. Menurut buku Pegangan Penatar dan Penyuluh Kepariwisataan Indonesia
yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, sedikitnya manfaat
dan dampak negative yang ditimbulkan tersebut dapat ditinjau dari empat aspek:
(a) aspek ekonomi,
(b) aspek social-budaya,
(c) aspek berbangsa dan bernegara, dan
(d) aspek
lingkungan.
Tabel 1.2. memberikan ringkasan manfaat dari keempat aspek tersebut.
Di samping manfaat yang diberikan dari perkembangan dan pertumbuhan industri
pariwisata, juga perlu diantisipasi dampak-dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan bila perlu mengurangi atau bahkan dapat menghilangkannya.
Tabel 1.2. memberikan ringkasan manfaat dari keempat aspek tersebut.
Di samping manfaat yang diberikan dari perkembangan dan pertumbuhan industri
pariwisata, juga perlu diantisipasi dampak-dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan bila perlu mengurangi atau bahkan dapat menghilangkannya.
NO
|
ASPEK
|
MANFAAT
|
DAMPAK NEGATIF
|
---|---|---|---|
1
|
Ekonomi
|
Menambah devisa Membuka kesempatan berusaha Menambah lapangan kerja
Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah Mendorong pembangunan daerah
|
Harga barang dan jasa pelayanan menjadi naik, karena banyaknya pengunjung
atau wisatawan yang dianggap selalu membawa uang banyak. x Harga tanah naik
akibat dari banyaknya para investor yang memerlukan tanah untuk pembangunan
hotel dan sarana penunjang industri pariwisata
|
2
|
Sosial Budaya
|
Pelestarian budaya dan adat Meningkatkan kecerdasan masyarakat Meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani Mengurangi konflik social
|
Penduduk khususnya remaja suka mengikuti pola hidup para wisatawan yang tidak
sesuai dengan budaya dan kepribadian bangsa kita sendiri
|
3
|
Berbangsa dan Bernegara
|
Mempererat persatuan dan kesatuan Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan
terhadap tanah air Memelihara hubungan baik secara internasional
|
Banyaknya peluang dan pemanfaatan wisatawan juga mengundang perilaku yang
tidak bertanggungjawab misalnya: pemerasan, perjudian, prostitusi, pencurian,
pengedaran barang barang terlarang, penipuan dan lain sebagainya.
|
4
|
Lingkungan
|
Melestarikan lingkungan Menumbuhkan suasana hidup tenang dan bersih
Meningkatkan kesegaran fisik dan mental Jauh dari polusi, santai dapat
mengembalikan kesehatan pisik dan mental dengan demikian pengembangan
pariwisata merupakan salah satu cara dalam upaya untuk melestarikan
lingkungan. Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan
yang ada
|
Terjadi pengrusakan lingkungan, baik karena pembangunan prasarana dan sarana
pariwisata, maupun karena ulah pengunjung atau tangantangan jahil orang yang
tidak bertanggungjawab.
|
Istilah- Istilah Tentang Kepariwisataan
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang di lakukan secara sukarela
serta
bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Wisatawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan wisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menyelenggarakan pariwisata.
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan, atau mengusahakan dan menfasilitaskan objek dan daya tarik wisata seperti akomodasi, restaurant, transportasi, dan souvenir
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang di bangun atau di sediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata
Wisatawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan wisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menyelenggarakan pariwisata.
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan, atau mengusahakan dan menfasilitaskan objek dan daya tarik wisata seperti akomodasi, restaurant, transportasi, dan souvenir
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang di bangun atau di sediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata
Langganan:
Postingan (Atom)